aksara ini hanyalah lembaran koyak
yang dulu pernah semerbak mengkilau
bukannya mengingat namun teringat
sekotak penuh harapan yang terkunci
oleh pintu hati yang membisu
andai boleh kugubah takdir
kan kusatukan peraduan hingga ujung mentari
menambatkan kisahmu dalam buku kecilku
berjalan mengiringi
mengusir sepi
sebaris doa yang kupinta
hanya memandangmu dengan tabah
berharap merelakanmu dengannya