14 Juli 2011

Lembaran Koyak

aksara ini hanyalah lembaran koyak
yang dulu pernah semerbak mengkilau


bukannya mengingat namun teringat
sekotak penuh harapan yang terkunci
oleh pintu hati yang membisu

andai boleh kugubah takdir
kan kusatukan peraduan hingga ujung mentari

menambatkan kisahmu dalam buku kecilku
berjalan mengiringi
mengusir sepi

sebaris doa yang kupinta
hanya memandangmu dengan tabah
berharap merelakanmu dengannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar