14 Oktober 2012

Menjemput Pagi


Kaulah singgahsana yang menuntunku pulang
Menemani tiap jejak yang tersalah
Menerangi saat cahaya bulan tak begitu nyala

Jika kubuka jendela dan menatap keluar
Kumelihatmu disana,pun disini
Kaulah udara yang meniupi tiap nafasku

Malam akan terlalu dingin, kecuali denganmu
Kau bahkan bisa membakar
Namun tidak padaku

Padamulah aku akan tetap kembali
Menjemput pagi yang kau impikan
Membiarkan ketidakbersamaan menyatukan perbedaan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar