12 Desember 2010

bersemayam dihatiku

sakit melihatnya bersamamu
tertahan diujung kata- kata
bertanya- tanya tentang penantian panjang

kasih ini tulus
ingin siramimu dengan kehangatan
tanpa ku usik namanya dihatimu
agar kau tau caraku menyayangimu

kau tersesat dan tak lepas lagi
akan kutahan selamanya
karena dihatiku kau bersemayam

terlambat jatuh cinta

sekeping hati yang hilang
ternyata kau bawa pulang

ku hela nafas panjang
menanti waktu berdiam
mancarimu dalam kelam

dan salahkan waktu
atas keterlambatanku mengenalmu
hingga kau dengannya kini

cemburu mengapit
rindu menggigit

kubaca dari cahaya matamu
dan kubiarkan sejenak mengisi hatiku
hingga luruh dipangkuan senyummu

simpanlah sekeping hati ini
hingga hilang diterpa waktu
karena tak lelah kumenantimu

02 Desember 2010

tentang hati

berserak diberanda hatiku
tentang peduli yang kau ragu
apakah pertanyaan demi pertanyaan terjawab
ketika hatiku dirundung mau

ini tentang hati
ini tentang cinta
terpampang membisu diujung kepedihan

diantara rindu ku mengadu
berkisah antara hati dan hati
tentang perasaan
tentang cinta

25 September 2010

Berpaling Hati

pintu ini lama terbuka
tapi tak kunjung kau datang
sementara aku berserak disebuah penantian

kulihat cahayamu padam
mengusir harapan yg merayu

kini pintuku tertutup
tapi kau malah mengetuk

ingin kubukakan sekali lagi,lagi
namun aku berpaling hati

29 Mei 2010

Terjatuh dan Lagi

terukir lagi tinta hitam
dikertas buram lusuh
yang kini berdebu oleh waktu

kau toreh luka lagi
mendalam
memaksaku menitikkan air mata
yang selama ini kusimpan rapat

inilah aku yang kini lapuk
mengharap tawa bertebaran
saat angin palsu menghembuskan nafasnya

disini tempatku jatuh
lagi olehmu..
sejenak namamu terlintas
tentang kisah dulu yang belum tuntas
lalu kita mencoba berlari
mengingkari kenyataan
dan akan terus berlari

mengisi ruang hati yang patah

mungkin ini caramu pergi
dan kita berpura-pura akan keadaan

kutahan suaraku
agar tak menyakiti apapun
walau hati ini terkoyak

kutahan rinduku
dan menerimamu pergi
selamanya

Cahaya Kelam

kau buka pintu yg lama tertutup rapat
saat kuncinya pun aku tak lagi ingat

kau datang bagai pelipur
mengisi ruang yang lama kukosongi
membawa sajak-sajakku yang berserakan

lalu kulihat sebongkah hati yang rapuh,
hatimu
bahkan jiwamu

suaraku bagai tertelan
merobek disudut hati yang padam

aku akan selalu mengingat
untuk hati yang sejenak singgah
untuk cahaya yang menyinari celah

aku akan mengingatmu,
wahai cahaya kelam..

01 Mei 2010

Luruh

hatiku tercabik saat kau haturkan senyuman
adakah itu sebuah perasaan
yang menjebakku masuk ke cerita baru
yang aku pun tak pahami alurnya

terlambat untuk mengelak
dan berpura-pura diatas segalanya
karena aku kalah

aku tercabik,,
mengingatnya yang telah kumiliki

Tentang Rindu

Mendengarmu aku merasa ada
Dengan setiap lisan yang terucap

Mendengarmu aku merasa ada
Karena hanya itu yang aku bisa

Andai mampu kau membaca mataku
Yang sarat akan pernyataan dan pertanyaan
Tentang rindu yang tak kunjung kujawab
dan tak mampu kuterka

semua menjadi teka- teki yang bernyanyi
dan aku selalu larut untuk mendengarmu
karena hanya itu caraku menyampaikan rindu

13 Maret 2010

Perubahan

jauh jiwaku mencari
untuk hati yang kunanti

dan kamu datang membawa jawaban
dan harapan

Tuhan,kali ini jadikan aku utusan
untuk perubahan sebuah perasaan

22 Februari 2010

pilihan

rindu ini berduri
dan tertancap dihatiku
tanpa mampu kulepas

jika boleh,
biar aku kayuh sampanku
untuk beranjak dari sisimu..

TENTANG INI

bunga yang indah itu layu
saat kau petik dengan kasarnya

aku hanya terdiam pasrah
sesukamu..

saat ku pergi,
jangan lagi ada janji..
antara kita hanyalah kita belaka

akan ku tutup cerita tentang ini
dan kubiarkan tiada yg menjadi saksi.

21 Februari 2010

Untuk Sobat

Sobat..
Telah lepas letihku menari
Walau detik lamban menggelincir

Pada ujung daun kukisahkan
Tentang malam- malam panjang
Kadang bisu, kadang kelam

Jika waktu bertepi sejenak
Takkan kusulap segala sediakala

Sobat,
Sekalipun mendidih darahku
Biarlah hanya waktu yang mengguru

Untuk Melupakanmu

Kubelah bumi
Hanya untuk mengubur namamu
Yang menghantui pada setiap langkah

Bahkan kugali samudera
Hanya untuk membunuh bayangmu

Oh Tuhan,
Diakah pemilik kerajaan hatiku
Yang membunuhku dengan kerinduan yang mematikan

Tentang Kita

Jalanku masih panjang, tanpamu
Namun tak sempurna

Kulihat seberkas harapan
Yang tergelincir diujung akalmu
Membuatku jatuh

Rintik hujan diantara kita
Yang jauh merangkai kisah

Aku dan kamu lain cerita
Walau inginku bersama

Kita punya kekuatan
Yang terselip diantara janji
Dan kutetap takkan peduli
Karena kita mampu berdiri

Tanpa Memiliki

Wahai pengisi hatiku
Auramu menyelimuti lekukan hati
Yang tak kandas diatas waktu

Wajahmu terlalu jauh
Sedang waktu semakin lama

Cinta tulus ini menyakitkan

Memiliki tanpa memiliki

Tentangmu

Setiap harus berlari
Langkah yang tertatih
Kemana kan kutetapkan

Mungkinkah jika aku letih
Sejenak bersandar pada keteduhanmu
Yang nyata tiada

Mungkinkah kubermain dengan bayang2
Yang rajin mengejarku

Seiring Lukaku

Aku terlalu merindu
Hingga kering air mata
Yang terserak diberanda hatiku

Wahai pemilik hati
Dimana harus kucari
Sepotong cinta yang kunanti

Lewat angin kutitip rindu
Yang berhembus seiring lukaku

PERJALANAN

Aku berjalan melukis bumi
Dengan kuas- kuas kosong
Lalu tertatih merintih
Mencari segenggam keindahan

Lalu kau taburi secarik harapan
Padahal hatiku hanya tinggal buih

Aku tau ketika debu-debu mengejekku
Diatas kanvas tanpa warna

Tapi aku tetap berjalan
Walau hatiku terbungkus ragu

Pada kelopak cahayamu
Aku lukiskan perjalananku


26 Nov 2005

Perbedaan yang mengintai
Mencabikku saat kau jauh

Ku jaga segenap hatiku
Tapi tetap terluka mengenangmu

Walau harus kutangisi sejenak
Namun tetap tak terobati rinduku yang membeku

Kemana harus kucari
Kepingan hatiku yang terurai
Saat aku merindukanmu


06-04-09 21:35

Opera Nyawa

Inilah aksara dari sekeping hati
Memaharajai istana suciku

Kudengar dentingku memetik biola
Melantun elok senarai warnamu

Andai kudayung sampan
Bahkan terlalu jauh pulau itu

Ingin sejenak ku terbang
Membisiki surya
Agar cahaya tiada berlabuh

Namun, senjakala tiba
Dan opera nyawaku merapuh

Menanti Tanpa Ujung

Kubungkus rahasia dibalik hatiku
Berharap cahayanya tak mengganggumu
Bahkan dalam nafas
Hingga tak perlu kau terpikir
Tentang penantian tanpa ujung

Dalam dekapmu, ternyata bukan aku
Biarlah kunanti
Hingga cahaya berhenti menyanyi

Kunantikan dengan bersalah

Kunantikan dengan bersalah
Yang tiada pun mampu mencegahnya
Dengan sedikit pengharapan
Walau ku tak pernah berharap

Hanya sebentuk hati
Cahaya yang tiada padam

Kucoba bertahan
Berharap pijarmu menyentuh
Walau ku tak pernah berharap


03/03/09 19.00

Keyakinanku

Selama surya yakin akan sinarnya
Selama bintang puas akan indahnya
Seyakin- yakin aku akan hatiku

Jangan lupakan, jika selalu ada

Biarpan perih yang menggigit
Dalam waktu yang menggapit
Menjadi kenangan untuk kurindukan

KEINDAHANMU

Ada setetes pelangi
Ketika kusibak dicelah- celah jantungmu
Yang kau tutupi dengan sempurna
Didalam jubah senyumanmu
Dan kau tau aku melihatmu
Jadi simpan jubahmu dikesucian hati
Karena aku tau
Jauh sebelum mengenalmu


13-Feb-2006
22.46

Keabadian

Disudut hati kau bermain
Hingga lelah jiwaku menanti

Kurobek kertas tua
Namun cintaku ada
Terselip dibatas mimpi

Kutengadah . . .
Disana abadi
Tentang cinta yang kutangisi

Kau Untukku

Jika kata-kata tak mampu kau ucapkan
Cukup pandangi aku mengerti

Kita takkan beda dengan warna pelangi
Yang biaskan warna- warna sejati
Dan diatas jubah suci
Telah kau iringi kakiku
Ditempat terang mereka takkan tahu

Sungguh sekalipun patah belulangku
Sekalipun berujung ragaku
Kuharap hanya demimu

Karena kuyakin
Tuhan mengutusmu untukku

Jangan Katakan Senja

Jangan katakan senja
Jika matahari masih mengepak
Walau cahaya petangnya terlalu sejuk

Bahkan, pelangi masih menari

Jangan katakan senja
Sebelum bulan merangkai mimpi

Hatiku

Dulu hampir mati
Hanya karena sekilas
Kau bawa setitik dari hatiku

Belum lagi sewindu
Belum lagi rindu
Kini matamu mengoyak sepi

Kubaca lagi buku yang dulu
Hanya setutur kata- kata
Kukenang senyummu

Kini namamu membisiki mimpiku
Untuk sekali ini
Kau bawa segenggam hatiku

Gila

Makin waktu makin indah
Barangkali pelangi sedang berbunga
Walau hari terlalu pagi

Kuberat ingkari
Walau gila tapi nyata

Takkan lebih indah selain ini
Jatuh cinta pada sehari

Galau

Tak perlu suara
Kita adalah orang bisu
Yang memalsukan masa lalu

Sampah serapah pun bagiku
Yang telah lama terkoyak

Mengapa tak pernah ada awal
Untuk mengakhiri

Rasa ego adalah pelindung jiwa
Terbias jelas dijendelamu
Walau aku ingin membunuhmu
Aku ingin mati bersamamu

Entah

Bunga- bunga yang terpetik
Akhir musin setelah jatuh
Tetap menguning dibumi
Walau angin sesekali meniup

Kusimpan rindu rapat- rapat
Agar perihnya tak menodai

Tangisku meribu, karenaku
Terkujur oleh sesal yang entah

Andaiku mati
Hanya rindu yang membunuh

Diantara Gelap

Cintaku tersimpan
Diantara gelap cahaya
Yang kubisiki dicelah hatimu

Kuhembuskan kehangatan
Diantara sejuk menusuk

Entah kau tahu atau ragu
Nyanyian yang kulantun setiap malam
Berharap tak salah arah
Berharap tak salah angan
Berharap sedikit kehangatan diantara kegelapan

Cintaku

Kupetik wangi sang surya
Membakar kisah yang kujaga
Diantara lipatan hati terusik
Merestui hadirmu

Biarkan waktu yang memilih
Dia takkan pergi
Walaupun takkan kembali

Dialah waktu
Yang mengalir seperti hembusan nafas

Dialah cintaku
Yang kujaga takkan kulepas

Cinta Yang Salah

Saat pertama
Kuyakin telah jauh keliru

Tak kau tangkap dimataku
Padahal itu cinta

Telah lama kucoba lari
Untuk tidak memulai
Tapi kisah ini terus mengalir

Aku menahan cemburu
Tapi diriku terlalu salah

Sungguh aku mencintaimu
Walau aku tak layak merasakannya

Cinta Cinta Cinta

Diberanda hatimu kulukiskan
Keagungan yang terkuak dibalik diamku
Walau lelah kuusir
Namun indahnya melekat
Hingga tak mampu ku mengelak
Atas cinta, cinta, cinta
Yang meracuniku pada tatapanmu
Yang meracuniku pada pesonamu
Sungguh indah untuk kuakui
Cintamu kuatkan saat ku melangkah

BUNDA

Bunda bersama cintaku malam ini
Terjebak rindu terbungkus doa
Dan lewat mimpi kosong kutangisi sisa tawaku

Bunda pasti tau aku rindu
Aku rindu...

Sisa Doa yang Terbuang

Biar kucabik yang usang
Agar kau dapat melangkah
Dengan segenap kekuatanmu

Suara yang biasa kudengar
Kini hanya bisikan malam
Menghantui

Awal akhirnya usai
Menjadi sisa doa yang terbuang



03/03/09 19:14

Bertahan Untuk Waktu

Kulipat buku usang
Yang lapuk oleh waktu

Seolah masih terngiang dibatin
Seolah kenangan masih berlangsung
Walau telah lapuk oleh waktu

Haruskah kuserahkan isi hatiku
Agar kau temukan disana
Sesuatu yang tak pernah lapuk
Sekalipun oleh waktu

Benciku

Amarahku takkan mampu menjebak
Ketika bening matamu merobek

Aku rasa yang tersimpan begitu dalam
Mengiris ulu hati yang kujaga

Tapi memandangmu aku enggan
Sebelum kuterlempar dalam bersalah

Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !

Biar sadar akan benci

Tapi, memandangmu pun aku enggan
Maka kubiarkan maaf mengaliri benciku

Hanya Satu

aku hanya terjaga
saat untuk melupakan
saat tersakit yg melumpuhkan hatiku

dirimu melengkapi kehidupan
walau pedih untuk dimiliki
harus ku lari tuk memujamu

mungkin dengan cinta
tak jua ku rela berbagi cintamu padanya

hatiku hanya satu
untuk ku bagi





5feb'09
00:40