sakit melihatnya bersamamu
tertahan diujung kata- kata
bertanya- tanya tentang penantian panjang
kasih ini tulus
ingin siramimu dengan kehangatan
tanpa ku usik namanya dihatimu
agar kau tau caraku menyayangimu
kau tersesat dan tak lepas lagi
akan kutahan selamanya
karena dihatiku kau bersemayam
12 Desember 2010
terlambat jatuh cinta
sekeping hati yang hilang
ternyata kau bawa pulang
ku hela nafas panjang
menanti waktu berdiam
mancarimu dalam kelam
dan salahkan waktu
atas keterlambatanku mengenalmu
hingga kau dengannya kini
cemburu mengapit
rindu menggigit
kubaca dari cahaya matamu
dan kubiarkan sejenak mengisi hatiku
hingga luruh dipangkuan senyummu
simpanlah sekeping hati ini
hingga hilang diterpa waktu
karena tak lelah kumenantimu
ternyata kau bawa pulang
ku hela nafas panjang
menanti waktu berdiam
mancarimu dalam kelam
dan salahkan waktu
atas keterlambatanku mengenalmu
hingga kau dengannya kini
cemburu mengapit
rindu menggigit
kubaca dari cahaya matamu
dan kubiarkan sejenak mengisi hatiku
hingga luruh dipangkuan senyummu
simpanlah sekeping hati ini
hingga hilang diterpa waktu
karena tak lelah kumenantimu
02 Desember 2010
tentang hati
berserak diberanda hatiku
tentang peduli yang kau ragu
apakah pertanyaan demi pertanyaan terjawab
ketika hatiku dirundung mau
ini tentang hati
ini tentang cinta
terpampang membisu diujung kepedihan
diantara rindu ku mengadu
berkisah antara hati dan hati
tentang perasaan
tentang cinta
tentang peduli yang kau ragu
apakah pertanyaan demi pertanyaan terjawab
ketika hatiku dirundung mau
ini tentang hati
ini tentang cinta
terpampang membisu diujung kepedihan
diantara rindu ku mengadu
berkisah antara hati dan hati
tentang perasaan
tentang cinta
25 September 2010
Berpaling Hati
pintu ini lama terbuka
tapi tak kunjung kau datang
sementara aku berserak disebuah penantian
kulihat cahayamu padam
mengusir harapan yg merayu
kini pintuku tertutup
tapi kau malah mengetuk
ingin kubukakan sekali lagi,lagi
namun aku berpaling hati
tapi tak kunjung kau datang
sementara aku berserak disebuah penantian
kulihat cahayamu padam
mengusir harapan yg merayu
kini pintuku tertutup
tapi kau malah mengetuk
ingin kubukakan sekali lagi,lagi
namun aku berpaling hati
29 Mei 2010
Terjatuh dan Lagi
terukir lagi tinta hitam
dikertas buram lusuh
yang kini berdebu oleh waktu
kau toreh luka lagi
mendalam
memaksaku menitikkan air mata
yang selama ini kusimpan rapat
inilah aku yang kini lapuk
mengharap tawa bertebaran
saat angin palsu menghembuskan nafasnya
disini tempatku jatuh
lagi olehmu..
dikertas buram lusuh
yang kini berdebu oleh waktu
kau toreh luka lagi
mendalam
memaksaku menitikkan air mata
yang selama ini kusimpan rapat
inilah aku yang kini lapuk
mengharap tawa bertebaran
saat angin palsu menghembuskan nafasnya
disini tempatku jatuh
lagi olehmu..
sejenak namamu terlintas
tentang kisah dulu yang belum tuntas
lalu kita mencoba berlari
mengingkari kenyataan
dan akan terus berlari
mengisi ruang hati yang patah
mungkin ini caramu pergi
dan kita berpura-pura akan keadaan
kutahan suaraku
agar tak menyakiti apapun
walau hati ini terkoyak
kutahan rinduku
dan menerimamu pergi
selamanya
tentang kisah dulu yang belum tuntas
lalu kita mencoba berlari
mengingkari kenyataan
dan akan terus berlari
mengisi ruang hati yang patah
mungkin ini caramu pergi
dan kita berpura-pura akan keadaan
kutahan suaraku
agar tak menyakiti apapun
walau hati ini terkoyak
kutahan rinduku
dan menerimamu pergi
selamanya
Cahaya Kelam
kau buka pintu yg lama tertutup rapat
saat kuncinya pun aku tak lagi ingat
kau datang bagai pelipur
mengisi ruang yang lama kukosongi
membawa sajak-sajakku yang berserakan
lalu kulihat sebongkah hati yang rapuh,
hatimu
bahkan jiwamu
suaraku bagai tertelan
merobek disudut hati yang padam
aku akan selalu mengingat
untuk hati yang sejenak singgah
untuk cahaya yang menyinari celah
aku akan mengingatmu,
wahai cahaya kelam..
saat kuncinya pun aku tak lagi ingat
kau datang bagai pelipur
mengisi ruang yang lama kukosongi
membawa sajak-sajakku yang berserakan
lalu kulihat sebongkah hati yang rapuh,
hatimu
bahkan jiwamu
suaraku bagai tertelan
merobek disudut hati yang padam
aku akan selalu mengingat
untuk hati yang sejenak singgah
untuk cahaya yang menyinari celah
aku akan mengingatmu,
wahai cahaya kelam..
01 Mei 2010
Luruh
hatiku tercabik saat kau haturkan senyuman
adakah itu sebuah perasaan
yang menjebakku masuk ke cerita baru
yang aku pun tak pahami alurnya
terlambat untuk mengelak
dan berpura-pura diatas segalanya
karena aku kalah
aku tercabik,,
mengingatnya yang telah kumiliki
adakah itu sebuah perasaan
yang menjebakku masuk ke cerita baru
yang aku pun tak pahami alurnya
terlambat untuk mengelak
dan berpura-pura diatas segalanya
karena aku kalah
aku tercabik,,
mengingatnya yang telah kumiliki
Tentang Rindu
Mendengarmu aku merasa ada
Dengan setiap lisan yang terucap
Mendengarmu aku merasa ada
Karena hanya itu yang aku bisa
Andai mampu kau membaca mataku
Yang sarat akan pernyataan dan pertanyaan
Tentang rindu yang tak kunjung kujawab
dan tak mampu kuterka
semua menjadi teka- teki yang bernyanyi
dan aku selalu larut untuk mendengarmu
karena hanya itu caraku menyampaikan rindu
Dengan setiap lisan yang terucap
Mendengarmu aku merasa ada
Karena hanya itu yang aku bisa
Andai mampu kau membaca mataku
Yang sarat akan pernyataan dan pertanyaan
Tentang rindu yang tak kunjung kujawab
dan tak mampu kuterka
semua menjadi teka- teki yang bernyanyi
dan aku selalu larut untuk mendengarmu
karena hanya itu caraku menyampaikan rindu
13 Maret 2010
Perubahan
jauh jiwaku mencari
untuk hati yang kunanti
dan kamu datang membawa jawaban
dan harapan
Tuhan,kali ini jadikan aku utusan
untuk perubahan sebuah perasaan
untuk hati yang kunanti
dan kamu datang membawa jawaban
dan harapan
Tuhan,kali ini jadikan aku utusan
untuk perubahan sebuah perasaan
22 Februari 2010
pilihan
rindu ini berduri
dan tertancap dihatiku
tanpa mampu kulepas
jika boleh,
biar aku kayuh sampanku
untuk beranjak dari sisimu..
dan tertancap dihatiku
tanpa mampu kulepas
jika boleh,
biar aku kayuh sampanku
untuk beranjak dari sisimu..
TENTANG INI
bunga yang indah itu layu
saat kau petik dengan kasarnya
aku hanya terdiam pasrah
sesukamu..
saat ku pergi,
jangan lagi ada janji..
antara kita hanyalah kita belaka
akan ku tutup cerita tentang ini
dan kubiarkan tiada yg menjadi saksi.
saat kau petik dengan kasarnya
aku hanya terdiam pasrah
sesukamu..
saat ku pergi,
jangan lagi ada janji..
antara kita hanyalah kita belaka
akan ku tutup cerita tentang ini
dan kubiarkan tiada yg menjadi saksi.
21 Februari 2010
Untuk Sobat
Sobat..
Telah lepas letihku menari
Walau detik lamban menggelincir
Pada ujung daun kukisahkan
Tentang malam- malam panjang
Kadang bisu, kadang kelam
Jika waktu bertepi sejenak
Takkan kusulap segala sediakala
Sobat,
Sekalipun mendidih darahku
Biarlah hanya waktu yang mengguru
Telah lepas letihku menari
Walau detik lamban menggelincir
Pada ujung daun kukisahkan
Tentang malam- malam panjang
Kadang bisu, kadang kelam
Jika waktu bertepi sejenak
Takkan kusulap segala sediakala
Sobat,
Sekalipun mendidih darahku
Biarlah hanya waktu yang mengguru
Untuk Melupakanmu
Kubelah bumi
Hanya untuk mengubur namamu
Yang menghantui pada setiap langkah
Bahkan kugali samudera
Hanya untuk membunuh bayangmu
Oh Tuhan,
Diakah pemilik kerajaan hatiku
Yang membunuhku dengan kerinduan yang mematikan
Hanya untuk mengubur namamu
Yang menghantui pada setiap langkah
Bahkan kugali samudera
Hanya untuk membunuh bayangmu
Oh Tuhan,
Diakah pemilik kerajaan hatiku
Yang membunuhku dengan kerinduan yang mematikan
Tentang Kita
Jalanku masih panjang, tanpamu
Namun tak sempurna
Kulihat seberkas harapan
Yang tergelincir diujung akalmu
Membuatku jatuh
Rintik hujan diantara kita
Yang jauh merangkai kisah
Aku dan kamu lain cerita
Walau inginku bersama
Kita punya kekuatan
Yang terselip diantara janji
Dan kutetap takkan peduli
Karena kita mampu berdiri
Namun tak sempurna
Kulihat seberkas harapan
Yang tergelincir diujung akalmu
Membuatku jatuh
Rintik hujan diantara kita
Yang jauh merangkai kisah
Aku dan kamu lain cerita
Walau inginku bersama
Kita punya kekuatan
Yang terselip diantara janji
Dan kutetap takkan peduli
Karena kita mampu berdiri
Tanpa Memiliki
Wahai pengisi hatiku
Auramu menyelimuti lekukan hati
Yang tak kandas diatas waktu
Wajahmu terlalu jauh
Sedang waktu semakin lama
Cinta tulus ini menyakitkan
Memiliki tanpa memiliki
Auramu menyelimuti lekukan hati
Yang tak kandas diatas waktu
Wajahmu terlalu jauh
Sedang waktu semakin lama
Cinta tulus ini menyakitkan
Memiliki tanpa memiliki
Tentangmu
Setiap harus berlari
Langkah yang tertatih
Kemana kan kutetapkan
Mungkinkah jika aku letih
Sejenak bersandar pada keteduhanmu
Yang nyata tiada
Mungkinkah kubermain dengan bayang2
Yang rajin mengejarku
Langkah yang tertatih
Kemana kan kutetapkan
Mungkinkah jika aku letih
Sejenak bersandar pada keteduhanmu
Yang nyata tiada
Mungkinkah kubermain dengan bayang2
Yang rajin mengejarku
Seiring Lukaku
Aku terlalu merindu
Hingga kering air mata
Yang terserak diberanda hatiku
Wahai pemilik hati
Dimana harus kucari
Sepotong cinta yang kunanti
Lewat angin kutitip rindu
Yang berhembus seiring lukaku
Hingga kering air mata
Yang terserak diberanda hatiku
Wahai pemilik hati
Dimana harus kucari
Sepotong cinta yang kunanti
Lewat angin kutitip rindu
Yang berhembus seiring lukaku
PERJALANAN
Aku berjalan melukis bumi
Dengan kuas- kuas kosong
Lalu tertatih merintih
Mencari segenggam keindahan
Lalu kau taburi secarik harapan
Padahal hatiku hanya tinggal buih
Aku tau ketika debu-debu mengejekku
Diatas kanvas tanpa warna
Tapi aku tetap berjalan
Walau hatiku terbungkus ragu
Pada kelopak cahayamu
Aku lukiskan perjalananku
26 Nov 2005
Dengan kuas- kuas kosong
Lalu tertatih merintih
Mencari segenggam keindahan
Lalu kau taburi secarik harapan
Padahal hatiku hanya tinggal buih
Aku tau ketika debu-debu mengejekku
Diatas kanvas tanpa warna
Tapi aku tetap berjalan
Walau hatiku terbungkus ragu
Pada kelopak cahayamu
Aku lukiskan perjalananku
26 Nov 2005
Opera Nyawa
Inilah aksara dari sekeping hati
Memaharajai istana suciku
Kudengar dentingku memetik biola
Melantun elok senarai warnamu
Andai kudayung sampan
Bahkan terlalu jauh pulau itu
Ingin sejenak ku terbang
Membisiki surya
Agar cahaya tiada berlabuh
Namun, senjakala tiba
Dan opera nyawaku merapuh
Memaharajai istana suciku
Kudengar dentingku memetik biola
Melantun elok senarai warnamu
Andai kudayung sampan
Bahkan terlalu jauh pulau itu
Ingin sejenak ku terbang
Membisiki surya
Agar cahaya tiada berlabuh
Namun, senjakala tiba
Dan opera nyawaku merapuh
Menanti Tanpa Ujung
Kubungkus rahasia dibalik hatiku
Berharap cahayanya tak mengganggumu
Bahkan dalam nafas
Hingga tak perlu kau terpikir
Tentang penantian tanpa ujung
Dalam dekapmu, ternyata bukan aku
Biarlah kunanti
Hingga cahaya berhenti menyanyi
Berharap cahayanya tak mengganggumu
Bahkan dalam nafas
Hingga tak perlu kau terpikir
Tentang penantian tanpa ujung
Dalam dekapmu, ternyata bukan aku
Biarlah kunanti
Hingga cahaya berhenti menyanyi
Kunantikan dengan bersalah
Kunantikan dengan bersalah
Yang tiada pun mampu mencegahnya
Dengan sedikit pengharapan
Walau ku tak pernah berharap
Hanya sebentuk hati
Cahaya yang tiada padam
Kucoba bertahan
Berharap pijarmu menyentuh
Walau ku tak pernah berharap
03/03/09 19.00
Yang tiada pun mampu mencegahnya
Dengan sedikit pengharapan
Walau ku tak pernah berharap
Hanya sebentuk hati
Cahaya yang tiada padam
Kucoba bertahan
Berharap pijarmu menyentuh
Walau ku tak pernah berharap
03/03/09 19.00
Keyakinanku
Selama surya yakin akan sinarnya
Selama bintang puas akan indahnya
Seyakin- yakin aku akan hatiku
Jangan lupakan, jika selalu ada
Biarpan perih yang menggigit
Dalam waktu yang menggapit
Menjadi kenangan untuk kurindukan
Selama bintang puas akan indahnya
Seyakin- yakin aku akan hatiku
Jangan lupakan, jika selalu ada
Biarpan perih yang menggigit
Dalam waktu yang menggapit
Menjadi kenangan untuk kurindukan
KEINDAHANMU
Ada setetes pelangi
Ketika kusibak dicelah- celah jantungmu
Yang kau tutupi dengan sempurna
Didalam jubah senyumanmu
Dan kau tau aku melihatmu
Jadi simpan jubahmu dikesucian hati
Karena aku tau
Jauh sebelum mengenalmu
13-Feb-2006
22.46
Ketika kusibak dicelah- celah jantungmu
Yang kau tutupi dengan sempurna
Didalam jubah senyumanmu
Dan kau tau aku melihatmu
Jadi simpan jubahmu dikesucian hati
Karena aku tau
Jauh sebelum mengenalmu
13-Feb-2006
22.46
Keabadian
Disudut hati kau bermain
Hingga lelah jiwaku menanti
Kurobek kertas tua
Namun cintaku ada
Terselip dibatas mimpi
Kutengadah . . .
Disana abadi
Tentang cinta yang kutangisi
Hingga lelah jiwaku menanti
Kurobek kertas tua
Namun cintaku ada
Terselip dibatas mimpi
Kutengadah . . .
Disana abadi
Tentang cinta yang kutangisi
Kau Untukku
Jika kata-kata tak mampu kau ucapkan
Cukup pandangi aku mengerti
Kita takkan beda dengan warna pelangi
Yang biaskan warna- warna sejati
Dan diatas jubah suci
Telah kau iringi kakiku
Ditempat terang mereka takkan tahu
Sungguh sekalipun patah belulangku
Sekalipun berujung ragaku
Kuharap hanya demimu
Karena kuyakin
Tuhan mengutusmu untukku
Cukup pandangi aku mengerti
Kita takkan beda dengan warna pelangi
Yang biaskan warna- warna sejati
Dan diatas jubah suci
Telah kau iringi kakiku
Ditempat terang mereka takkan tahu
Sungguh sekalipun patah belulangku
Sekalipun berujung ragaku
Kuharap hanya demimu
Karena kuyakin
Tuhan mengutusmu untukku
Jangan Katakan Senja
Jangan katakan senja
Jika matahari masih mengepak
Walau cahaya petangnya terlalu sejuk
Bahkan, pelangi masih menari
Jangan katakan senja
Sebelum bulan merangkai mimpi
Jika matahari masih mengepak
Walau cahaya petangnya terlalu sejuk
Bahkan, pelangi masih menari
Jangan katakan senja
Sebelum bulan merangkai mimpi
Hatiku
Dulu hampir mati
Hanya karena sekilas
Kau bawa setitik dari hatiku
Belum lagi sewindu
Belum lagi rindu
Kini matamu mengoyak sepi
Kubaca lagi buku yang dulu
Hanya setutur kata- kata
Kukenang senyummu
Kini namamu membisiki mimpiku
Untuk sekali ini
Kau bawa segenggam hatiku
Hanya karena sekilas
Kau bawa setitik dari hatiku
Belum lagi sewindu
Belum lagi rindu
Kini matamu mengoyak sepi
Kubaca lagi buku yang dulu
Hanya setutur kata- kata
Kukenang senyummu
Kini namamu membisiki mimpiku
Untuk sekali ini
Kau bawa segenggam hatiku
Gila
Makin waktu makin indah
Barangkali pelangi sedang berbunga
Walau hari terlalu pagi
Kuberat ingkari
Walau gila tapi nyata
Takkan lebih indah selain ini
Jatuh cinta pada sehari
Barangkali pelangi sedang berbunga
Walau hari terlalu pagi
Kuberat ingkari
Walau gila tapi nyata
Takkan lebih indah selain ini
Jatuh cinta pada sehari
Galau
Tak perlu suara
Kita adalah orang bisu
Yang memalsukan masa lalu
Sampah serapah pun bagiku
Yang telah lama terkoyak
Mengapa tak pernah ada awal
Untuk mengakhiri
Rasa ego adalah pelindung jiwa
Terbias jelas dijendelamu
Walau aku ingin membunuhmu
Aku ingin mati bersamamu
Kita adalah orang bisu
Yang memalsukan masa lalu
Sampah serapah pun bagiku
Yang telah lama terkoyak
Mengapa tak pernah ada awal
Untuk mengakhiri
Rasa ego adalah pelindung jiwa
Terbias jelas dijendelamu
Walau aku ingin membunuhmu
Aku ingin mati bersamamu
Entah
Bunga- bunga yang terpetik
Akhir musin setelah jatuh
Tetap menguning dibumi
Walau angin sesekali meniup
Kusimpan rindu rapat- rapat
Agar perihnya tak menodai
Tangisku meribu, karenaku
Terkujur oleh sesal yang entah
Andaiku mati
Hanya rindu yang membunuh
Akhir musin setelah jatuh
Tetap menguning dibumi
Walau angin sesekali meniup
Kusimpan rindu rapat- rapat
Agar perihnya tak menodai
Tangisku meribu, karenaku
Terkujur oleh sesal yang entah
Andaiku mati
Hanya rindu yang membunuh
Diantara Gelap
Cintaku tersimpan
Diantara gelap cahaya
Yang kubisiki dicelah hatimu
Kuhembuskan kehangatan
Diantara sejuk menusuk
Entah kau tahu atau ragu
Nyanyian yang kulantun setiap malam
Berharap tak salah arah
Berharap tak salah angan
Berharap sedikit kehangatan diantara kegelapan
Diantara gelap cahaya
Yang kubisiki dicelah hatimu
Kuhembuskan kehangatan
Diantara sejuk menusuk
Entah kau tahu atau ragu
Nyanyian yang kulantun setiap malam
Berharap tak salah arah
Berharap tak salah angan
Berharap sedikit kehangatan diantara kegelapan
Cintaku
Kupetik wangi sang surya
Membakar kisah yang kujaga
Diantara lipatan hati terusik
Merestui hadirmu
Biarkan waktu yang memilih
Dia takkan pergi
Walaupun takkan kembali
Dialah waktu
Yang mengalir seperti hembusan nafas
Dialah cintaku
Yang kujaga takkan kulepas
Membakar kisah yang kujaga
Diantara lipatan hati terusik
Merestui hadirmu
Biarkan waktu yang memilih
Dia takkan pergi
Walaupun takkan kembali
Dialah waktu
Yang mengalir seperti hembusan nafas
Dialah cintaku
Yang kujaga takkan kulepas
Cinta Yang Salah
Saat pertama
Kuyakin telah jauh keliru
Tak kau tangkap dimataku
Padahal itu cinta
Telah lama kucoba lari
Untuk tidak memulai
Tapi kisah ini terus mengalir
Aku menahan cemburu
Tapi diriku terlalu salah
Sungguh aku mencintaimu
Walau aku tak layak merasakannya
Kuyakin telah jauh keliru
Tak kau tangkap dimataku
Padahal itu cinta
Telah lama kucoba lari
Untuk tidak memulai
Tapi kisah ini terus mengalir
Aku menahan cemburu
Tapi diriku terlalu salah
Sungguh aku mencintaimu
Walau aku tak layak merasakannya
Cinta Cinta Cinta
Diberanda hatimu kulukiskan
Keagungan yang terkuak dibalik diamku
Walau lelah kuusir
Namun indahnya melekat
Hingga tak mampu ku mengelak
Atas cinta, cinta, cinta
Yang meracuniku pada tatapanmu
Yang meracuniku pada pesonamu
Sungguh indah untuk kuakui
Cintamu kuatkan saat ku melangkah
Keagungan yang terkuak dibalik diamku
Walau lelah kuusir
Namun indahnya melekat
Hingga tak mampu ku mengelak
Atas cinta, cinta, cinta
Yang meracuniku pada tatapanmu
Yang meracuniku pada pesonamu
Sungguh indah untuk kuakui
Cintamu kuatkan saat ku melangkah
BUNDA
Bunda bersama cintaku malam ini
Terjebak rindu terbungkus doa
Dan lewat mimpi kosong kutangisi sisa tawaku
Bunda pasti tau aku rindu
Aku rindu...
Terjebak rindu terbungkus doa
Dan lewat mimpi kosong kutangisi sisa tawaku
Bunda pasti tau aku rindu
Aku rindu...
Sisa Doa yang Terbuang
Biar kucabik yang usang
Agar kau dapat melangkah
Dengan segenap kekuatanmu
Suara yang biasa kudengar
Kini hanya bisikan malam
Menghantui
Awal akhirnya usai
Menjadi sisa doa yang terbuang
Agar kau dapat melangkah
Dengan segenap kekuatanmu
Suara yang biasa kudengar
Kini hanya bisikan malam
Menghantui
Awal akhirnya usai
Menjadi sisa doa yang terbuang
03/03/09 19:14
Bertahan Untuk Waktu
Kulipat buku usang
Yang lapuk oleh waktu
Seolah masih terngiang dibatin
Seolah kenangan masih berlangsung
Walau telah lapuk oleh waktu
Haruskah kuserahkan isi hatiku
Agar kau temukan disana
Sesuatu yang tak pernah lapuk
Sekalipun oleh waktu
Yang lapuk oleh waktu
Seolah masih terngiang dibatin
Seolah kenangan masih berlangsung
Walau telah lapuk oleh waktu
Haruskah kuserahkan isi hatiku
Agar kau temukan disana
Sesuatu yang tak pernah lapuk
Sekalipun oleh waktu
Benciku
Amarahku takkan mampu menjebak
Ketika bening matamu merobek
Aku rasa yang tersimpan begitu dalam
Mengiris ulu hati yang kujaga
Tapi memandangmu aku enggan
Sebelum kuterlempar dalam bersalah
Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !
Biar sadar akan benci
Tapi, memandangmu pun aku enggan
Maka kubiarkan maaf mengaliri benciku
Ketika bening matamu merobek
Aku rasa yang tersimpan begitu dalam
Mengiris ulu hati yang kujaga
Tapi memandangmu aku enggan
Sebelum kuterlempar dalam bersalah
Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !
Aku ingin membunuhmu !
Biar sadar akan benci
Tapi, memandangmu pun aku enggan
Maka kubiarkan maaf mengaliri benciku
Hanya Satu
aku hanya terjaga
saat untuk melupakan
saat tersakit yg melumpuhkan hatiku
dirimu melengkapi kehidupan
walau pedih untuk dimiliki
harus ku lari tuk memujamu
mungkin dengan cinta
tak jua ku rela berbagi cintamu padanya
hatiku hanya satu
untuk ku bagi
5feb'09
00:40
saat untuk melupakan
saat tersakit yg melumpuhkan hatiku
dirimu melengkapi kehidupan
walau pedih untuk dimiliki
harus ku lari tuk memujamu
mungkin dengan cinta
tak jua ku rela berbagi cintamu padanya
hatiku hanya satu
untuk ku bagi
5feb'09
00:40
Langganan:
Postingan (Atom)