kau buka pintu yg lama tertutup rapat
saat kuncinya pun aku tak lagi ingat
kau datang bagai pelipur
mengisi ruang yang lama kukosongi
membawa sajak-sajakku yang berserakan
lalu kulihat sebongkah hati yang rapuh,
hatimu
bahkan jiwamu
suaraku bagai tertelan
merobek disudut hati yang padam
aku akan selalu mengingat
untuk hati yang sejenak singgah
untuk cahaya yang menyinari celah
aku akan mengingatmu,
wahai cahaya kelam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar