08 Juni 2012

Pancaran terindah di sudut matamu


Pancaran terindah disudut matamu
Kulihat lentik dan ku terbaring

Pesona yang kian terbakar
Oleh pintu-pintu yang kian tertutup

Pemuja yang kehilangan alasan
Dibatas nyata dan harapan

Kemana kan berlabuh
Selama teguh hati bernyanyi
Berliku dengan imajinasi yang menertawai

Pergilah jika itu kepastian
Jangan tinggal jejak walau sebiji duri

Sesal


terukir lagi tinta hitam
dikertas buram lusuh
yang kini berdebu oleh waktu

kau toreh luka lagi
mendalam
memaksaku menitikkan air mata
yang selama ini kusimpan rapat

inilah aku yang kini lapuk
mengharap tawa bertebaran
saat angin palsu menghembuskan nafasnya

disini tempatku jatuh
lagi olehmu..

Jembatan Hati


Sepotong senyum meluluhkan
melantakkan pertahanan hati
dibawah malam kian mencari

keyakinan menyeruak,bersaksi
mengisyaratkan panggilan
melupakan waktu untuk menanti

jika suratan enggan memihak
biar kunanti hingga senja memerah
disana kugubah jembatan
datanglah,padamu kusimpan pengharapan

Cahaya Kelam


kau buka pintu yg lama tertutup rapat
saat kuncinya pun aku tak lagi ingat

kau datang bagai pelipur
mengisi ruang yang lama kukosongi
membawa sajak-sajakku yang berserakan

lalu kulihat sebongkah hati yang rapuh,
hatimu
bahkan jiwamu

suaraku bagai tertelan
merobek disudut hati yang padam

aku akan selalu mengingat
untuk hati yang sejenak singgah
untuk cahaya yang menyinari celah

aku akan mengingatmu,
wahai cahaya kelam..

22 Mei 2011


kemana janji kau gadaikan
ketika kunanti diantara doa

sementara waktu lambat menuntun
kumasih terlena oleh kebisuan yang merayu
tentang langkah yg tersandung rindu
tentang cinta yg membekas ngilu

q simpangkan arah
sementara hatiku membeku
ketika janji kau biarkan berlalu

Harapan Semu


kamu adalah warna pelangi
yang kupetik senja itu
lalu kulipat dan kusimpan didasar hati

aku hanyalah sepasang telinga
untuk sebuah kenyataan yang berbalik
menjauhi titik senyum simpulku

hamburan perasaan ini biarlah berlalu
pada sang bayu yang bernyanyi kutahan harapan
yang takkan kembali kucari jawaban

Bersimpang Arah


Tuhan..
kiranya kini langkahku tergelincir
pada sebayang titik hitam
nyanyian penghibur malam
menguat dan tak mampu kutepis

padanya kuserahkan serangkai tanya
jalan yang tak lagi berada dijalurnya

dan pada setiap luka yang merayu
kutitipkan sehela nafas untuk berlalu

aku selalu menyisakan ruang
tempatku dan Mu berpadu

Airmata Hina


Rabb..
dunia ini penuh lautan kecewa
sekalipun kulintasi dengan sampan sabar
kutetap tenggelam kedasarnya

Malam ini..
aku menangis karena aku telah menangis
menangis selain karena-Mu

begitu hina airmata yang menitik ini
dan Kau tahu aku semakin merindu-Mu Rabb
ingin membasuh wajahku, menunduk menyebut nama-Mu

Rabb..
Kau yang Maha Tau
Memberiku milikku
menjauhkanku dari segelintir pengharapan yang akan membusuk

kekecewaan ini mendewasakan
kusematkan beribu doa
karena kecewa ini adalah mata rantai kasih-Mu

Doa Pagi


kuterjerembab pada satu titik, lagi
menahan pedih yang bergelayut
merelakan teduh bahasamu bersamanya

senyumku terhenti dibalik mimpi yg ditunda
jauh sebelum waktu merangkai
akan kebodohan yang tiada kusesali

lewat pagi yang kian menyingsing
kutitip doa pada sang bayu
mengharapnya membahagiakanmu