kuterjerembab pada satu titik, lagi
menahan pedih yang bergelayut
merelakan teduh bahasamu bersamanya
senyumku terhenti dibalik mimpi yg ditunda
jauh sebelum waktu merangkai
akan kebodohan yang tiada kusesali
lewat pagi yang kian menyingsing
kutitip doa pada sang bayu
mengharapnya membahagiakanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar